Kicauan burung yang bernyayi menyapa semua yang ia lewati, burung pipit menghentikan kepakan sayapnya, terlihat, dari kejauhan sang mentari menundukan tubuhnya dan wajahnya tampak muram “apakah gerangan yang mebuatmu bersedih hai mentari” sapa burung ipit pada bunga matahari bernama mentari
“aku sedih wahai ipit, matahari seolah tak mau menampakan wajahnya, hanya
terlihat awan hitam yang menutupi langit di pagi ini”
“ohh itukah gerangan yang membuat engkau bersedih, tenang mentari aku
akan mencoba merayu awan hitam agar ia tidak menutupi matahari”
“terima kasih ipit kau
begitu baik” terlihat sedikit senyum di wajah mentari, ipit pun terbang menghampiri
si awan hitam yang nampak kesusahan
“wahai awan hitam, apakah
yang membuatmu menutupi matahari di pagi ini”
“maaf ipit, bukan
maksudku menutupi si matahari, namun ini tugasku, sebentar lagi aku akan
mengguyurkan air kepada semua tumbuhan” jelas awan hitam pada ipit “ohh begitukah, baik tapi tolong segeralah, karena sahabatku bersedih
sang matahari kau tutupi sehingga mentari tak dapat meghadapkan tubuhnya pada
matahari”
“baiklah kalau begitu,
bersiaplahhh teman-teman, air akan mengguyur kalian semua” ucap awan pada semua
tumbuhan, terlihat semua tumbuhan mempersiapkan diri untuk menyerap air sebaik
mungkin, awan hitam pun telah menumpahkan airnya, matahari mulai menampakan
dirinya dari balik awan “siapakah yang telah menungguku lihatlah aku” matahari menyapa semua
tumbuhan “terima kasih awan, dan terima kasih matahari, aku yakin mentari tak akan
bersedih lagi”
“sama-sama”.
“terima kasih ipit
sekarang aku sangat bahagia selain aku mendapatkan asupan air aku juga dapat menyerap
cahaya matahari untuk menghasilkan energi” ucap mentari yang nampak bahagia sambil menari menghadap matahari
“sama-sama mentari,
sampai berjumpa lagi” burung ipit pun melanjutkan aktifitasnya kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar