Suatu hari nenek
poni menanam biji labu yang di beri peri almi sebagai imbalan kepada nenek poni
yang dapat menjaga alam sekitarnya, “di mana cangkul ku yaaa” nenek poni
mencari cangkulnya “nahhh ini dia cangkulku” cuaca yang begitu damai memberi
waktu singkat bagi nenek poni menanam labu “tumbuhlah dengan baik ya labu agar
kau mendapat teman yang banyak di kebunku” nenek poni menanam labu di samping
tanaman pare, ketika malam tiba biji labu yang di tanam nenek poni tumbuh
dengan cepat, karena labu tumbuh dengan cepat kebun pun menjadi ramai “tongmat
lihat si labu telah tumbuh” bisik pere kepada tongmat, begitupun yang lainnya,
semua sayuran menjadi gempar Karena pertumbuhan si labu yang begitu cepat,
keesokan harinya “ini lahh q si lobu gemuk dari perkebunan nenek poni” labu
menyapa semua sayuran yang lainnya ketika matahari terbit “wahhh lobu mengapa
kau begitu gemuk” tanya pere pada lobu “iyaa lobu badanmu pun tumbuh dengan
sangat hijau” tanya tongmat yang heran, belum sempat lobu menjawab terlihat
nenek poni yang berjalan menemui labu “wahhh cepat sekali kamu membesar, nenek
harap kamu dapat menjadi labu untuk santapan para anak-anak dipanti esok hari”
nenek poni menyiram tanaman lobu dengan gembira, nenek poni pun kembali masuk
ke dalam rumah “apa lobu kamu esok hari tidak akan dapat menikmati hidup lagi,
kamu akan di jadikan makanan bagi anak-anak panti asuhan” tanya pere yang
terkejut “yaaa begitulah tapi aku sangat gembira” dengan senyum lobu yang lebar
“apa kamu gembira, lihat kami tak pernah menyuburkan diri kami agar kami tidak
petik ” tegas tongmat tertawa kecil “teman-teman aku bahkan akan menggemukan
diriku 2 kali lebih besar, agar aku dapat berguna bagi yang membutuhkan, aku
tak ingin hidup berlama-lama jika tidak berguna, dan menyusahkan, aku bahagia
sudah dapat menghirup udara walaupun hanya sebentar” ucap lobu dengan wajah
gembira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar